post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

PRABOWO: DUA MANTAN PANGLIMA YG DULU SEMPAT BERSEBRANGAN, KINI BERSAUDARA

LHOUKSEUMAWE - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memberikan orasi politik di depan ratusan kader dan simpatisannya di Stadion Sepak Bola Tunas Bangsa, Lhokseumawe, Aceh, Rabu, 12 Maret 2013.Kunjungan Prabowo ke Aceh dalam rangka memeriahkan peringatan ulang tahun Partai Gerindra yang keenam.Prabowo didampingi Ketua 


PEMERINTAH ACEH DIDESAK SEGERA LAKUKAN REFERENDUM

BANDA ACEH - FORUM Interaksi Mahasiswa (FIMA) mendesak Pemerintah Aceh untuk tidak menyetujui masa perpanjangan colling down terkait bendera. Mereka juga meminta Gubernur Zaini memikirkan langkah-langkah konkrit dan tegas menghadapi Pusat.
"Cukup sudah Aceh mengemis-ngemis dengan Pusat. Jika kita mengacu undang-undang yang mulai berlaku sejak Agustus 2006 itu, seharusnya aturan turunannya diselesaikan tak lama setelah undang-undang itu diberlakukan," kata Wakil Ketua Umum Forum Interaksi Mahasiswa (FIMA) Paya Bakong, Juliadi, Senin, 16 Juni 2014.


ACEH BISA GUGAT INDONESIA

Banda Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah menolak undangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk membahas persoalan Aceh mulai dari RPP Migas, RPP Kewenangan, Keppres Pertanahan dan polemik Bendera dan Lambang Aceh serta substansi Qanun Wali Nanggroe.

Pengamat Politik Internasional Swiss "Albern Jhon. Wilson :PDIP BERKUASA, ACEH BERPOTENSI MERDEKA

PDIP: Menolak Semua Tuntutan Perundingan MOU Helsinki. Pengamat Politik Internasional Swiss "Albern Jhon. Wilson : "Seandainya Aceh Merdeka, Maka ia akan lebih baik dari Timor Leste bahkan bisa setingkat negara maju malaysia atau singapore. Indonesia mulai tercengan dgn negara yg dulunya miskin, Timor Leste kini berbenah, indonesia sendiri impor senjata dari Negara kecil Timor leste ini,kenapa bisa ? Kalau anda menayakan pendapat saya, seharusnya aceh lebih pantas menjadi negara, aceh sudah siap, aceh sudah layak, saya tidak naif namun inilah fakta sesungguhnya.. "(Albern Jhon. Wilson)

AS,Prancis dan Jerman kompak mengancam Rusia

Para pemimpin Amerika Serikat (AS), Prancis dan Jerman kompak mengancam Rusia dengan akan memberikan ganjaran setimpal jika gagal meredam ketegangan di perbatasan Ukraina. Ganjaran dari tiga negara yang dimaksud adalah sanksi yang sangat keras dan bisa mengacaukan ekonomi Rusia.
Ancaman itu disampaikan secara terpisah baik oleh Presiden AS, Barack Obama maupun Presiden Prancis, Francois Hollande dan Kanselir Jerman, Angela Merkel. Demikian keterangan yang disampaikan pihak Gedung Putih.
”Mereka sepakat bahwa jika Rusia gagal untuk mengambil langkah konkret untuk meredam ketegangan di timur Ukraina, AS dan Uni Eropa akan berkoordinasi untuk memberikan ganjaran pada Rusia,” bunyi pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Sabtu (21/6/2014).
Para pemimpin tiga negara itu dilanda kecemasan terkait aktivitas pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina. Kemarin, Kremlin menegaskan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin telah memerintahkan pengerahan banyak pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina. Namun, kebijakan Putin itu bukan untuk beperang melainkan untuk melindungi perbatasan Rusia.
 
Tepisah, Departemen Luar Negeri AS mengaaku memiliki informasi jika Rusia telah menyebarkn tank-tank tempur dan artileri, yang berpotensi diberikan kepada kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Juru bicara departemen itu, Jennifer Psaki, juga mengklaim AS memiliki informasi jika pasukan Rusia sudah siaga di wilayah perbatasan Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Petro Poroshenko telah memerintahkan pasukan Ukraina untuk melakukan gencatan senjata dengan kelompok separatis pro-Rusia di Ukrina timur. Namun, jika kelompok separatis melanggar gencatan senjata dan tidak meletakkan senjata mereka, maka ancaman kematian setiap saat akan menghampiri mereka.
Moskow belum merespon ancaman sanksi keras dari tiga negara tersebut. Namun, pemerintah Rusia mengecam gencatan senjata yang diserukan Poroshenko sebagai ultimatum kepada separatis pro-Rusia, bukan tawaran untuk perdamaian.

By: @atjehcyber

mantan prajurit Kopassus ajak perang wiranto

Pernyataan mantan Menhankam/Panglima ABRI (Purn) Jenderal Wiranto soal surat rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira menyulut emosi mantan prajurit Kopassus.

Sebab, kata-kata yang disampaikan Ketua Umum Hanura ini dianggap memanasi dan seakan mengadu domba prajurit di akar rumput.
"Kami datang bukan masalah orasi dan dukungan. Kita para purnawirawan ini tersinggung oleh Wiranto, oknum para jenderal, karena tidak bicara dengan tegas dan hanya adu domba serta memecah belah. Kami di akar rumput mulai panas. Ingin seolah-olah kita berperang lagi," ujar Juru Bicara Purnawirawan Kopassus Kolonel (Purn) TNI Ruby di Jakarta, Sabtu (21/6).

Rubi menambahkan, Wiranto seharusnya menjadi teladan bagi prajurit di bawahnya. Namun, hal itu tidak dilakukan Wiranto.
"Di sini semua perwakilan, kapan saja kami siap mencari wiranto di manapun baik di rumah maupun di kantornya," tegas mantan Dantim I Kompi 13 ini.

Tindakan keras akan terus dilakukan para mantan prajurit Kopassus agar Wiranto tidak lagi memecah belah mental para prajurit. Dia pun mengancam tidak akan tinggal diam jika Wiranto tetap berkoar-koar."Kalo dia terus memberikan pernyataan kita akan cari dia, di mana dia ada kita akan cari. Kalau dia diam, kami akan diam," ucapnya.
Tak hanya itu, Ruby bersama 19 purnawirawan Kopassus juga akan mengejar pihak-pihak yang dianggap sebagai pengkhianat bangsa, termasuk Wiranto.
"Hari ini kita akan gerilya. Kita akan mencari orang-orang yang berbicaranya tidak bertanggung jawab. Orang yang menjadi pengkhianat bangsa akan kita cari mulai saat ini," lanjutnya kesal.

Dalam pernyataan sikap dan orasi ini dihadiri 20 purnawirawan pasukan elite Kopassus. (*mdk)


By: @atjehcyber

UNI EROPA Tak Persoalkan Syariat Islam di Aceh

Negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa menegaskan tidak mempersoalkan penerapan hukum syariat Islam di Aceh. 

Hal itu disampaikan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam, dan Asean, Olof Skoog di Banda Aceh, Selasa.
“Kami tidak mempersoalkan isu syariat Islam di Aceh. Ada isu penting lainnya yang ditanggapi, seperti investasi dan proses perdamaian,” kataPernyataan itu disampaikan Olof Skoog yang didampingi Duta Besar Republik Ceko Tomas Smetanka, Duta Besar Italia Federico Faila, Duta Besar Jerman Georg Witschek serta para diplomat negara Uni Eropa.
Menurut dia, selama kunjungan di Aceh mereka menyempatkan diri bertemu dengan sejumlah elemen masyarakat. Mereka juga membahas masalah isu syariat Islam.
Dari pertemuan itu, kata dia, Uni Eropa tidak mempermasalahkan implementasi hukum syariah. Namun begitu, yang terpenting bagaimana menjunjung tinggi toleransi keberagaman beragama di Aceh.“Jadi, kami tidak ingin terlibat dalam isu-isu hukum syariah karena ini merupakan masalah Aceh. Yang harus dilakukan sekarang adalah bagaimana meningkatkan iklim investasi di provinsi ini,” ungkap Olof Skoog.
Pada kesempatan itu, Olof Skoog mengatakan mereka berkunjung ke Aceh untuk melihat langsung perkembangan di Provinsi Aceh setelah 10 tahun pasca-tsunami dan era perdamaian.
“Uni Eropa telah lama menjadi mitra bagi Aceh melalui pendanaan yang disalurkan untuk rekonstruksi pasca-tsunami dan proses perdamaian di provinsi ini,” kata Olof Skoog. (*ant)

Jokowi-JK Janji Hapus Kolom Agama di KTP

Anggota tim pemenangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Musda Mulia, mengatakan, pihaknya menjanjikan penghapusan kolom agama pada kartu tanda penduduk (KTP) jika pasangan Jagoannya terpilih. 

Sebab menurut dia, keterangan agama pada kartu identitas dinilai justru disalahgunakan.
"Saya setuju kalau kolom agama dihapuskan saja di KTP, dan Jokowi sudah mengatakan pada saya bahwa dia setuju kalau memang itu untuk kesejahteraan rakyat," ujar Musda.
Hal tersebut disampaikan Musda dalam diskusi mengenai visi dan misi capres, bertajuk "Masa Depan Kebebasan Beragama dan Kelompok Minor di Indonesia", di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2014).
Dalam sejumlah diskusi dengan Jokowi, ia mengatakan, capres itu menyetujui penilaian bahwa kolom agama dalam KTP lebih banyak memberi kerugian bagi warga. Menurut Musda, kolom agama di KTP dapat disalahgunakan, antara lain ketika konflik terjadi di suatu daerah.
Dengan menghapus kolom agama, hal ini menurut dia dapat meminimalkan aksi penyisiran terkait agama yang kemudian dijadikan dasar oleh warga lain untuk melawan warga yang berlawanan dengannya.
"Contoh lain lagi, kalau melamar pekerjaan, karena di KTP pelamar pekerjaan agamanya tidak sama dengan agama bosnya, maka tidak akan diterima. Itu diskriminasi," kata Musda.
ia mengklaim, informasi agama yang dianut penduduk cukup dicatat dalam pusat data kependudukan pemerintah saja. Demikian dikutip Kompas.

Sejak Awal Perang Irak Penuh Kebohongan

Tentara Amerika Serikat yang ditahan karena membocorkan ribuan dokumen rahasia ke Wikileaks memperingatkan warga Amerika untuk tidak mau lagi dibohongi pemerintahnya soal Irak.
Bradley Manning -- yang kini menjadi Chelsea Manning setelah berganti jenis kelamin -- divonis 35 tahun bui atas tuduhan spionase dan kejahatan lainnya karena menyerahkan 700.000 dokumen rahasia, termasuk kawat diplomatik, dan data intelijen militer, untuk situs pembocor WikiLeaks. Perbuatannya adalah kebocoran rahasia skala terbesar dalam sejarah AS.
"Aku sadar apa yang kulakukan melanggar hukum. Namun, kekhawatiran yang memotivasi saya melakukannya belum terselesaikan," tulis dia dalam editorial New York Times Sabtu lalu, seperti dikutip dari News.com.au, Senin (16/6/2014).
"Ketika perang saudara meletus di Irak, lagi-lagi AS merenungkan tindakan intervensi. Urusan yang tak kunjung terselesaikan itu memberikan urgensi untuk mempertanyakan bagaimana militer AS dikendalikan liputan media dalam keterlibatan di sana dan Afghanistan."
Presiden Barack Obama mengatakan pekan ini ia "melihat semua opsi" untuk menghentikan serangan -- yang telah membuat militan hanya berada dalam jarak 80 km dari batas kota Baghdad. Namun, ia mengenyampingkan kembalinya pasukan tempur AS.
Kritik tajam diarahkan Partai Republik soal tak berdayanya pasukan keamanan Irak -- padahal Washington telah menghabiskan uang miliaran dolar untuk pelatihan dan perlengkapan sebelum AS menarik keluar pasukannya pada 2011.
Militer Irak terbukti tidak mampu mengusir militan dari kubu di provinsi Anbar. Jihadis kini bahkan menguasai Mosul. Akibatnya terjadi ketidakstabilan di negara itu dan kawasan yang lebih luas. Apalagi di tengah perekonomi global yang pulih, bisa berdampak pada pasar minyak.
Manning mengatakan, ketika militer AS menyebut Pemilu Irak 2010 adalah bukti keberhasilan mereka menegakkan stabilitas dan demokrasi ke negara tersebut, "Kami yang ditempatkan di lapangan sadar betul realitasnya lebih rumit," tulis Manning.
"Laporan militer dan diplomatik yang datang ke meja saya merinci soal penumpasan brutal terhadap para pembangkang politik oleh Kementerian Dalam Negeri Irak dan polisi federal, atas nama Perdana Menteri Nuri Al-Maliki. Para tahanan sering disiksa, atau bahkan dibunuh."
Manning, seorang mantan analis intelijen Angkatan Darat AS, mengatakan dia "terkejut dengan keterlibatan militer negaranya dalam korupsi pemilu." Namun rincian tersebut tak diungkap dalam media. Atas nama rahasia negara.
Sementara itu, mencermati kondisi terakhir, imam Syiah paling dihormati di Irak, Ayatollah Ali al-Sistani mengimbau rakyat untuk mengangkat senjata.
Sabtu lalu Presiden Iran Hassan Rouhani juga mengatakan negaranya siap membantu Irak jika diminta dan akan mempertimbangkan bekerjasama dengan musuh lamanya, Amerika, guna melawan Jihadis Sunni. Dalam beberapa tahun ini, Iran telah membina hubungan dekat dengan pemerintahan Syiah di Irak. (*lip6

JK:Aceh mau merdeka

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam sebuah pertemuan tertutup dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Wali Nanggroe Malik Mahmud mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan implementasi MoU Helsinki dan Undang-Undang Pemerintahan Aceh mengalami kendala.

Salah satunya adalah masih ada kecurigaan terhadap Aceh. Pernyataan Jusuf Kalla setidaknya memberi gambaran bagaimana petinggi negeri di Jakarta masih mencurigai Aceh hendak melepaskan dari dari Indonesia.

"Teman-teman di sini bilang, ah, itu Aceh memang begitu, mau merdeka itu. Saya bilang nggak ada apa-apa. Itu teman-teman semua," kata Jusuf Kalla.

Pernyataan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu terekam pada menit ke 2:15 dalam sebuah video sebagaimana dikutip dari Atjehpostcom, Rabu, (18/6).

Tidak diketahui pasti kapan pertemuan itu terjadi, namun diperkirakan berlangsung setelah tensi hubungan Aceh - Jakarta meningkat setelah Pemerintah Aceh mensahkan Qanun Bendera dan Lambang Aceh yang mengadopsi bendera bulan bintang.

Namun, hingga kini, delapan tahun setelah undang-undang itu berjalan, belum semua kewenangan Aceh diberikan. Pemerintah Aceh menolak memperpanjang cooling down yang sudah berjalan setahun.

Gubernur Zaini Abdullah mengatakan baru bersedia melanjutkan cooling down soal bendera Aceh apabila pemerintah pusat merampungkan tiga aturan turunan Undang-Undang Pemerintahan Aceh yang masih digantung Jakarta.

komandan taliban bersumpah akan melawan amerika

Salah satu dari 5 pemimpin Taliban yang dibebaskan dari Tahanan Guantanamo bersupmah akan melawan Amerika bila kembali ke Afghanistan.

NBC News melaporkan Jumat (6/6/2014) hal itu diceritakan salah satu komandan Taliban dalam wawancara via telepon.
‘’Setelah tiba di Qatar, Noorullah Noori tetap bersikeras, ia akan ke Afghanistan dan melawan tentara Amerika di sana,’’ katanya.
Niat itu disampaikannya, setelah Noori mengetahui AS memberi jaminan, ia tak akan ditahan di negara manapun setelah tinggal baik-baik di Qatar selama setahun, tutur salah satu pihak keluarganya.
‘’Kami mengira tidak akan lagi bertemu lagi dengannya setelah ia ditangkap Amerika,’’ kata salah satu familinya.
‘’Ini mukjizat kami bisa bertemu dengannya lagi, karena Allah memberi kami Sersan Berghdal,’’ lanjutnya.
Kondisi kelima tawanan Taliban yang dibebaskan, Mohammad Fazl, Mohammed Nabi, Khairullah Khairkhwa, Abdul Haq Wasiq dan Noorllah Noori, tidak begitu sehat sehingga perlu dirawat di sebuah rumah sakit di Qatar.
Selama 12 tahun dalam tahanan menyebabkan masalah psikologi bagi Noori dan Fazl. Sementara itu para istri dan anak-anak kelima tawanan yang kini berada di Afghanistan, akan terbang ke Qatar setelah mendapatkan visa.
‘’Kami benar-benar gembira dan tak sabar lagi,’’ kata salah seorang keluarga Taliban.

‘’Yang paling menggembirakan mereka adalah ucapan selamat dari pemimpin Taliban Mullah Mohammad Omar. Mereka lupa pernah ditahan selama 12 tahun setelah mendengar ucapan Omar,’’ tutur keluarga mereka. (*inl)

By: @atjehcyber