Mantan GAM Nyesal Pernah Jadi Pejuang GAM

Ketua Aceh Human Foundation (AHF) Abdul Hadi Abidin mengaku malu pernah menjadi pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dirinya bergabung dan menenteng senjata untuk berjuang kemerdekaan Aceh pada tahun 1998 sampai dengan 2003.

"Saya menyesal dan malu kepada rakyat Aceh karena pernah bergabung dan berjuang dengan GAM," kata Abdul Hadi kepada AJNN, Senin (11/1)

Menurutnya, paska meninggalnya Ishak Daud tak ada yang bisa dibanggakan menjadi Eks GAM. Bahkan, dirinya menjelaskan rakyat Aceh selama ini menuding eks kombatan hanya mementingkan pribadi dan keluarganya sendiri.

"Semenjak pemerintah dipimpin eks GAM, angka kemiskinan bertambah, kehidupan rakyat menderita. Untuk mensejahterakan kelompoknya saja tidak bisa, apa lagi mensejahterkan rakyat," tegasnya Abdul Hadi atau yang sering disapa Adi Maros mengatakan apabila ada kelompok-kelompok yang menuding orang lain bukan eks GAM, itu merupakan bentuk kesombongan yang dipertontonkan kepada rakyat. Padahal kelompok yang menuding itu hanya orang-orang yang berjuang untuk kelompok-kelompoknya saja.

"Kalau sekarang banyak muncul di media yang mengatakan dirinya mantan GAM dan orang lain bukan GAM. Itu adalah orang yang ingin mensejahterakan orang di sekelilingnya saja. Sementara rakyat mengucilkan mereka karena kesombongannya," imbuhnya.

Dirinya bahkan berani membayar mahal kepada orang-orang yang mampu menghapus namanya dari eks GAM. Baginya, siapa yang mampu mensejahterakan dan memikirkan masyarakat itulah yang dinamakan pejuang.

"Kalau ada yang bisa menghapus dan memperbaiki nama saya bukan mantan GAM, rasanya akan saya bayar mahal. Begitulah malunya saya di cap sebagai mantan GAM," imbuhnya

Adi Maros mengaku bangga kepada kepemimpinan Almarhum Ishak Daud yang pernah mengajarkan cara-cara berjuang untuk rakyat."Saya bangga pernah mengikuti pimpinan saya Armarhum Ishak Daud yang tulus mengajarkan kami berjuang untuk rakyat," kata Adi Maros.

 http://www.ajnn.net/news/