Sebuah harian Mesir meluncurkan kampanye menentang karikatur Nabi
Muhammad yang dipublikasikan oleh majalah Prancis Charlie Hebdo.
Al-Watan, sebuah surat kabar sekuler, menerbitkan 13 karikatur di bawah slogan "Lawan karikatur dengan karikatur."
Salah satu diantaranya menggambarkan sepasang
kacamata yang sedang memandang gedung World Trade Center di New York, AS
terbakar, dengan tulisan, "Kacamata Barat untuk dunia Islam."
Karikatur Charlie Hebdo muncul di tengah keriuhan menyusul beredarnya video yang menghina Islam.
Sekitar 50 orang meninggal dunia dalam berbagai protes yang dimulai dua pekan lalu akibat film amatir, Innocence of Muslims.
Respon beradab
Karikatur satir Charlie Hebdo memicu demonstrasi
kecil di depan Kedutaan Besar Prancis di Kairo, Jumat, meski di dunia
Muslim lainnya unjuk rasa atas Prancis dan Innocence of Muslims telah
menjadi aksi skala besar dan diwarnai kekerasan.
Karikatur al-Watan yang dicetak dua halaman
penuh itu merupakan bagian dari edisi khusus 12 halaman sebagai
tanggapan atas Charlie Hebdo.
Edisi itu juga memuat artikel oleh penulis
sekuler kenamaan seperti mantan direktur riset Pusat Kajian Timur Tengah
Carnegie Amr Hamzawi dan ulama Islam Mesir terkemuka seperti Mufti
Besar Mesir, Ali Gomaa.
Ada pula karikatur yang menunjukkan seorang pria
kulit putih menuduh seorang pria berjanggut sebagai teroris sebelum ia
menyadari bahwa pria tersebut berasal dari Israel dan kemudian
memberinya bunga.
Pujian pembaca
Karikatur lain menunjukkan dua gambar pria Arab yang diletakkan bersisian.
Seorang pria mengenakan topi, jaket serta
memiliki janggut tipis; sedangkan yang satu lagi berjanggut tebal,
mengenakan turban di kepala dan menyeringai memperlihatkan gigi
geliginya dan membawa sebilah pisau berlumuran darah.
Sebuah lampu senter bermotif bendera Amerika menyorit gambar pria dengan pisau.
Para pembaca al-Watan yang sangat kritis
terhadap gerakan Ikhwanul Muslimin pimpinan Presiden Mohammed Mursi
bereaksi positif terhadap suplemen tersebut.
Beberapa diantaranya berkomentar di situs web
al-Watan memuji ide melawan "pikiran dengan pikiran" dan berterimakasih
atas "respon beradab" harian tersebut.
http://www.bbc.co.uk