Sekularisme
sebenarnya sudah sering diperdebatkan dalam diskusi keilmuan.Kata sekuler
memang pertama sekali di populerkan oleh George Jacob Holyoake pada pertengahan abad 19.namun ada baiknya
juga menelaah dan memahami asal-usul atau latar belakang sejarah/historis
masyarakat pada masa tersebut,yang di kenal dengan”victoriansociety”.
Ada beberapa
sudut pandang/perspektif sekularisme yaitu:
- Historis
- Linguistic
- Teologis
Menurut
Graeme Smith dalam “A Shorthistory Of Secularism”(2008).Masyarakat saat itu
terkenal dengan pengaruh gereja yang begitu besar.Dominasi gereja yang besar
dalam berbagai aspek kehidupan di tentang oleh para intelektual termasuk
Holyoake.
Jadi meskipun secara eksplisit Holyaoke tidak mendefinisikan sekularisme sebagai pemisahan agama dengan urusan Negara atau politik,pada dasarnya konsep tersebut ada sebagai bentuk penentangan intervensi agama (gereja) pada masa tersebut.Secara Linguistic dalam berbagai kamus sekularisme memang di identik dengan pemisahan unsur-unsur agama.
Jadi meskipun secara eksplisit Holyaoke tidak mendefinisikan sekularisme sebagai pemisahan agama dengan urusan Negara atau politik,pada dasarnya konsep tersebut ada sebagai bentuk penentangan intervensi agama (gereja) pada masa tersebut.Secara Linguistic dalam berbagai kamus sekularisme memang di identik dengan pemisahan unsur-unsur agama.
Adapun dalam pandangan teologis,sekularisme lahir dari pertengkaran antara agama dan ilmu pengetahuan di eropa pada era kegelapan (dark ages).Pertentangan antara teori heliosentris copernicus dengan geosentris gereja adalah salah satu contoh dari pertengkaran tersebut.
Bila melihat
dari ketiga perspektif di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian yang
terkandung dalam sekularisme adalah pemisahan nilai-nilai agama dalam kehidupan
manusia termasuk bernegara.Inilah sekularisme yang di sebut doktrin politik,dimana
agama mengurusi moral sedangkan sisanya menjadi tanggung jawab pemerintah.dalam
bahasa lebih vulgar,sekularisme merupakan penolakan intervensi agama terhadap
nilai-nilai rasional humanistic.
Dalam ranah politik sekularisme perlu di pahami dengan benar dan sekularisme memiliki sisi positif,
Tapi tidak
demikian dalam sisi agama,sekularisme justru mempersempit ruang gerak
agama,dengan kata lain paham ini memberikan kesempatan Parsial kepada umat
islam dalam menjalankan kehidupan islam secara kaffah.
Jadi di sini sangat bertolak belakang jika kita lihat sekularisme dalam sisi islam,bagaimana sebuah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama islam,sedangkan politik negaranya berfaham sekularisme.