Jakarta - Untuk urusan infrastruktur, Negeri Tirai
Bambu China memang tak ada matinya. Pemerintah China menyiapkan anggaran
US$ 320,2 miliar atau kurang lebih Rp 3.000 triliun untuk proyek Mass
Rapid Transit (MRT).Anggaran yang mencapai 2 kali APBN Indonesia
2013 (Rp 1.657 T) itu akan digunakan untuk membangun proyek Mass Rapid
Transit (MRT) yang akan melintasi 34 kota dengan panjang lintasan 4.300
Km.
Langkah ini untuk menjawab tantangan tingginya urbanisasi di China."Dana
sekitar 2 triliun yuan (US$ 320,2 miliar) telah dialokasikan untuk
proyek transportasi kota di 34 kota," kata pejabat senior Kementerian
Perumahan dan Pemgembangan Kota China, Liu Heming seperti dikutip dari chinadaily, Minggu (21/10/2012)."Beberapa tahun ke depan diharapkan akan ada perkembangan dari proyek transportasi massal perkotaan," imbuhnya.
Saat
ini, sebagian dari proyek ini telah selesai dikonstruksi dan akan
dioperasikan dengan jarak sejauh lebih dari 1.700 Km. Sedangkan proyek
yang masih dalam porses konstruksi masih sejauh lebih dari 2.000 Km.Nantinya, proyek ini akan melintasi 34 kota di China, totalnya diperkirakan akan berjarak total 4.300 Km.Saat
ini persentase urbanisasi China telah mencapai 50%, dan dianggap
sebagai komunitas urban yang tinggi. "Perkembangan cepat diharapkan akan
berlanjut pada 20 hingga 30 tahun mendatang, dengan didukung oleh
perkembangan moda transportasi massal yang juga berkembang cepat,"
tutupnya.
Sebagai pembanding saja, di Indonesia juga sedang berencana membangun beberapa proyek MRT seperti di Jakarta, Bandung, Makassar dan Surabaya. Namun dari sekian itu, rencana proyek MRT Jakarta yang paling siap direalisasikan.MRT Jakarta yang berbasis rel rencananya akan membentang kurang lebih ± 110,8 Km, meliputi dua koridor utama, yaitu pertama koridor selatan-utara (jadi prioritas), kedua koridor timur-barat yaitu Bekas-Balaraja (masih kajian).Untuk koridor Selatan-Utara (Koridor Lebak Bulus-Kampung Bandan) sepanjang kurang lebih ± 23, 8 km. Koridor Lebak Bulus-Kampung Bandan dilakukan dalam 2 tahap:
Tahap I yang akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun, antaralain sebanyak 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016. Proyek MRT tahap I menelan dana Rp 15 triliun dari dana pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA), Jepang.Sebanyak 7 stasiun sepanjang 7 Km berada di atas (elevated/layang) yaitu stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja. Sementara itu 6 stasiun sepanjang 6 Km berada di bawah tanah yaitu Bundaran Senayan, Istora, Benhil, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran HI.
Untuk tahap II, untuk koridor utara-selatan, rencananya stasiun-stasiunnya semuanya di bawah tanah antara lain Kebon Sirih, Monas, Harmoni, Glodok, Kota dan Kampung Bandan. MRT Tahap II utara-selatan dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 Km yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi 2018 dipercepat dari 2020.
Sebagai pembanding saja, di Indonesia juga sedang berencana membangun beberapa proyek MRT seperti di Jakarta, Bandung, Makassar dan Surabaya. Namun dari sekian itu, rencana proyek MRT Jakarta yang paling siap direalisasikan.MRT Jakarta yang berbasis rel rencananya akan membentang kurang lebih ± 110,8 Km, meliputi dua koridor utama, yaitu pertama koridor selatan-utara (jadi prioritas), kedua koridor timur-barat yaitu Bekas-Balaraja (masih kajian).Untuk koridor Selatan-Utara (Koridor Lebak Bulus-Kampung Bandan) sepanjang kurang lebih ± 23, 8 km. Koridor Lebak Bulus-Kampung Bandan dilakukan dalam 2 tahap:
Tahap I yang akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun, antaralain sebanyak 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016. Proyek MRT tahap I menelan dana Rp 15 triliun dari dana pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA), Jepang.Sebanyak 7 stasiun sepanjang 7 Km berada di atas (elevated/layang) yaitu stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja. Sementara itu 6 stasiun sepanjang 6 Km berada di bawah tanah yaitu Bundaran Senayan, Istora, Benhil, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran HI.
Untuk tahap II, untuk koridor utara-selatan, rencananya stasiun-stasiunnya semuanya di bawah tanah antara lain Kebon Sirih, Monas, Harmoni, Glodok, Kota dan Kampung Bandan. MRT Tahap II utara-selatan dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 Km yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi 2018 dipercepat dari 2020.
http://finance.detik.com