Beijing
- Sebuah perusahaan konstruksi Cina, Selasa, mengungkapkan rencana
untuk membangun gedung pencakar langit tertinggi di dunia hanya dalam
waktu tiga bulan. Gedung itu, Sky City, akan dibangun di Changsha, Cina
tenggara. Bangunan 220 lantai itu akan memiliki ketinggian 2.749 kaki
(838 meter).
Sky City akan memiliki properti hunian bagi 17.400 orang, yang dilengkapi dengan fasilitas hotel, rumah sakit, sekolah dan ruang kantor. Penghuni akan menggunakan 104 lift berkecepatan tinggi untuk berkeliling.
Bangunan setinggi setengah mil itu lebih tinggi 32 kaki dari bangunan tertinggi saat ini, Burj Khalifa di Dubai. Biaya pembangunannya diperkirakan hanya setengahnya. Apabila bangunana ini terealisasi, maka sembilan dari 10 pencakar langit tertinggi di dunia akan berada di Asia.
Yang paling mengesankan tentang Sky City adalah bahwa desainernya, Broad Group yang berpusat di Cina, berencana menyelesaikan bangunan itu hanya dalam 90 hari. Kecepatan ini menakjubkan. Setidaknya, lima lantai berdiri setiap hari. Ia menggunakan metode revolusioner di mana blok dibangun di luar lokasi dan dipasang bersamaan untuk menghemat waktu.
Meskipun ada kekhawatiran tentang kekakuan strukturnya, pengembang mengatakan bangunan itu akan mampu menahan gempa berkekuatan 9,0 skala Richter.
Rencana itu bukan janji kosong. Tahun lalu Broad membuat kejutan ketika membangun gedung 30 lantai dalam 15 hari.
Broad, yang berawal sebagai pembuat sistem pendingin udara di tahun 1980-an, akan mempekerjakan 3.000 orang dalam proyek tersebut. Berada di areal seluas 1 juta meter persegi dan menggunakan 200.000 ton baja, Sky City akan menjadi kota mini ketika selesai.
Gedung ini akan memiliki lebih dari 5.000 properti hunian bagi 17.400 orang, serta hotel berkamar 1.000, rumah sakit, lima sekolah dan ruang kantor dengan kapasitas keseluruhan 31.000.
Sky City diperkirakan akan menelan biaya sekitar £ 400 juta (Rp 6,1 triliun), jauh lebih kecil daripada biaya Burj Khalifa £ 940 juta (Rp 14,1 triliun) yang memakan waktu lebih dari lima tahun untuk pembangunanannya.
Broad masih menunggu persetujuan akhir dari pemerintah Cina. Mereka berharap proyek ini dimulai menjelang akhir Desember dan akan selesai sebelum April 2013.
Sky City akan memiliki properti hunian bagi 17.400 orang, yang dilengkapi dengan fasilitas hotel, rumah sakit, sekolah dan ruang kantor. Penghuni akan menggunakan 104 lift berkecepatan tinggi untuk berkeliling.
Bangunan setinggi setengah mil itu lebih tinggi 32 kaki dari bangunan tertinggi saat ini, Burj Khalifa di Dubai. Biaya pembangunannya diperkirakan hanya setengahnya. Apabila bangunana ini terealisasi, maka sembilan dari 10 pencakar langit tertinggi di dunia akan berada di Asia.
Yang paling mengesankan tentang Sky City adalah bahwa desainernya, Broad Group yang berpusat di Cina, berencana menyelesaikan bangunan itu hanya dalam 90 hari. Kecepatan ini menakjubkan. Setidaknya, lima lantai berdiri setiap hari. Ia menggunakan metode revolusioner di mana blok dibangun di luar lokasi dan dipasang bersamaan untuk menghemat waktu.
Meskipun ada kekhawatiran tentang kekakuan strukturnya, pengembang mengatakan bangunan itu akan mampu menahan gempa berkekuatan 9,0 skala Richter.
Rencana itu bukan janji kosong. Tahun lalu Broad membuat kejutan ketika membangun gedung 30 lantai dalam 15 hari.
Broad, yang berawal sebagai pembuat sistem pendingin udara di tahun 1980-an, akan mempekerjakan 3.000 orang dalam proyek tersebut. Berada di areal seluas 1 juta meter persegi dan menggunakan 200.000 ton baja, Sky City akan menjadi kota mini ketika selesai.
Gedung ini akan memiliki lebih dari 5.000 properti hunian bagi 17.400 orang, serta hotel berkamar 1.000, rumah sakit, lima sekolah dan ruang kantor dengan kapasitas keseluruhan 31.000.
Sky City diperkirakan akan menelan biaya sekitar £ 400 juta (Rp 6,1 triliun), jauh lebih kecil daripada biaya Burj Khalifa £ 940 juta (Rp 14,1 triliun) yang memakan waktu lebih dari lima tahun untuk pembangunanannya.
Broad masih menunggu persetujuan akhir dari pemerintah Cina. Mereka berharap proyek ini dimulai menjelang akhir Desember dan akan selesai sebelum April 2013.
http://www.tempo.co