post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Pengamat Politik Internasional Swiss "Albern Jhon. Wilson :PDIP BERKUASA, ACEH BERPOTENSI MERDEKA

PDIP: Menolak Semua Tuntutan Perundingan MOU Helsinki. Pengamat Politik Internasional Swiss "Albern Jhon. Wilson : "Seandainya Aceh Merdeka, Maka ia akan lebih baik dari Timor Leste bahkan bisa setingkat negara maju malaysia atau singapore. Indonesia mulai tercengan dgn negara yg dulunya miskin, Timor Leste kini berbenah, indonesia sendiri impor senjata dari Negara kecil Timor leste ini,kenapa bisa ? Kalau anda menayakan pendapat saya, seharusnya aceh lebih pantas menjadi negara, aceh sudah siap, aceh sudah layak, saya tidak naif namun inilah fakta sesungguhnya.. "(Albern Jhon. Wilson)

READ MORE...
Hubungan Jakarta dengan Aceh berpotensi memanas lagi jika PDI Perjuangan nantinya menjadi partai penguasa. Bahkan, jika Joko Widodo terpilih menjadi presiden, gerakan Aceh untuk memerdekakan diri bakal kembali menyeruak.Demikian dikatakan pengamat politik dan konflik dari Universitas Esa Unggul, Jakarta, Prof Erman Anom kepada JPNN di Jakarta.Analisis Erman bukan mengada-ada. Pasalnya, menurutnya, selama ini para politisi PDIP yang menentang secara keras adanya MoU Helsinki, termasuk UU Pemerintahan Aceh."Para politisi PDIP juga yang paling keras menentang keberadaan bendera Aceh. Jadi bisa gawat jika PDIP berkuasa, hubungan Jakarta dengan Aceh akan memburuk lagi," ujar Erman Anom.jika PDIP jika sudah bekuasa nanti, mau mengubah persepsinya tentang Aceh."Tapi jika tidak berubah, tetap mengusik-usik Aceh, saya katakan ini gawat. Aceh bisa merdeka, Sebenarnya permasalahan aceh itu tidaklah begitu sulit, pemerintah pusat hanya tinggal menyetujui semua butiran MOU Helsinki maka aceh akan tenang dan damai di pangkuan NKRI layaknya Hongkong di RRC," ujar Erman.

Sementara itu isu belum terealisasinya butiran MOU Helsinki Di finlandia 15 Agustus 2005 Silam membuat negara Eropa yg ikut andil dalam perdamaian Aceh-RI itu angkat bicara dan mulai menjumpai gubernur aceh secara langsung, didalam pertemuan tertutup itu ada hal yg sangat rahasia hal ini menyangkut belum terealisasinya butiran perjanjian damai yg belum ditepati oleh pemerintah indonesia diantaranya Belum disetujuinya Qanun Lambang & Bendera Aceh, Pembagian Hasil Migas diatas 200 Mill, serta Qanun pertanahan.
 

Permasalahan aceh mengundang keprihatinan internasional salahsatunya "Albern Jhon. Wilson" pengamat politik internasional asal swiss : "Seandainya Aceh Merdeka, Maka ia akan lebih baik dari Timor Leste bahkan bisa setingkat negara maju malaysia atau singapore. Indonesia mulai tercengan dgn negara yg dulunya miskin, Timor Leste kini berbenah, indonesia sendiri impor senjata dari Negara kecil Timor leste ini,kenapa bisa ? Kalau anda menayakan pendapat saya, seharusnya aceh lebih pantas menjadi negara, aceh sudah siap, aceh sudah layak, saya tidak naif namun inilah fakta sesungguhnya.. "(Albern Jhon. Wilson)